Pemuda Dan Sosialisasi
A.
Pengertian
Pemuda
Pemuda ialah kita ketahui bahwa pemuda atau
generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah
nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian
ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai
penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan
bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang
menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam
pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara
lain:
·
Kemurnian idealismenya
·
Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai
dan gagasan-gagasan yang baru
·
Semangat pengabdiannya
·
Sepontanitas dan
dinamikanya
·
Inovasi dan kreativitasnya
·
Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan
baru
·
Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan
sikap dan keperibadiannya yang mandiri
·
Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat
merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.
B.
Pengertian
Sosialisasi
Secara umum sosialisasi adalah suatu proses belajar yang
dilakukan oleh seorang individu untuk bertingkah laku berdasarkan
batasan-batasan yang telah ada dan diakui di dalam masyarakat. Atau definisi
sosialisasi yaitu suatu proses dalam hidup seorang individu untuk mempelajari
berbagai macam kebiasaan seperti cara hidup, nilai-nilai dan norma-norma sosial
yang terdapat dalam masyarakat dengan maksud supaya dapat diterima oleh
masyarakat. Dengan proses ini seorang individu akan mengadopsi kebiasaan, sikap
maupun ide orang lain sehingga dapat dipercaya dan diakui.
Sedangkan sosialisasi dalam arti sempit yaitu proses
pembelajaran yang dilakukan seseorang untuk mengenal lingkungan sekitarnya baik
itu lingkungan fisik maupun sosial. Pengenalan lingkungan dilakukan seorang
individu untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, yang nantinya akan
membekali dirinya di dalam pergaulan yang luas. Dan sosialisasi dalam arti luas
yaitu suatu proses interaksi dan juga pembelajaran seorang individu yang
dimulai saat dia lahir sampai meninggal dalam suatu kebudayaan masyarakat. Jadi
seorang bayi yang baru lahir-pun akan melakukan proses sosialisasi. Seperti
dimulai dengan mengenal lingkungannya terdekatnya, lingkungan yang paling dekat
dengan dirinya yaitu keluarga. Dan seiring berjalannya waktu proses
sosialisasinya-pun akan semakin meluas seperti mengenal lingkungan masyarakat
dan sebagainya.
C.
Internalisasi Belajar Dan Sosialisasi
Internasilasi, Belajar, dan
Sosialisasi. Ketiga kata atau istilah tersebut pada dasarnya memiliki
pengertian yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi
sosial. istilah internasilasasi lebih ditekankan pada norma-nroma individu yang
menginternasilasikan norma-norma tersebut. Istilah belajar ditekankan pada
perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh
seorang individu. istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yagn telah
dimiliki oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak
panjang dan lama.
·
Proses Sosialisasi
Ada 2 teori proses sosialisasi yang paling umum
digunakan, yaitu teori Charles H. Cooley dan teori George Herbert Mead. Teori
Charles H. Cooley lebih menekankan pada peran interaksi antar manusia yang akan
menghasilkan konsep diri (self concept). Proses pembentukan konsep diri ini
yang kemudian disebut Cooley sebagai looking-glass self terbagi menjadi tiga
tahapan sebagai berikut.
” Seorang anak membayangkan
bagaimana dia di mata orang lain.”
Seorang anak merasa dirinya sebagai anak yang
paling hebat dan yang paling pintar karena sang anak memiliki prestasi dan
sering menang diberbagai.
“Seorang anak membayangkan
bagaimana orang lain menilainya.”
Dengan perasaan bahwa dirinya hebat, anak
membayangkan pandangan orang lain terhadap dirinya. Ia merasa orang lain selalu
memujinya, selalu percaya pada tindakannya. Perasaan ini muncul akibat perlakuan
orang lain terhadap dirinya. Misalnya, orang tua selalu memamerkan
kepandaiannya.
“Apa yang dirasakan anak
akibat penilaian tersebut”
Penilaian yang positif pada diri seorang anak akan
menimbulkan konsep diri yang positif pula.Semua tahap di atas berkaitan
dengan teori labeling, yaitu bahwa seseorang akan berusaha memainkan peran
sosial sesuai dengan penilaian orang terhadapnya. Jika seorang anak di beri
label “nakal”, maka ada kemungkinan ia akan memainkan peran sebagai “anak
nakal” sesuai dengan penilaian orang terhadapnya, meskipun penilaian itu belum
tentu benar.
·
Peranan Sosial Mahasiswa
dan Pemuda di Masayrakat
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat,
kurang lebih sama dengan peran warga yang lainnnya di masyarakat. Mahasiswa
mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang
menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan
mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga yang lain.
Secara tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi dengan idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi bermental instan dan bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan malas mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga etos kerja jadi lemah. Sarana tempat hiburan tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan” arena billyard, playstation, atau arena hiburan ketangkasan lainnya, hanyalah tempat bagi anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara percuma karena menarik perhatian dan waktu mereka yang semestinya diisi dengan lebih banyak untuk belajar, membaca buku di perpustakaan, berorganisasi atau mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih positif.
Peran pemuda yang seperti ini adalah peran sebagai konsumen saja, pemuda dan mahasiswa berperan sebagai “penikmat” bukan yang berkontemplasi (pencipta karya). Dapat ditambahkan disini persoalan NARKOBA yang dominan terjadi di kalangan generasi muda yang memunculkan kehancuran besar bagi bangsa Indonesia.
Secara tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi dengan idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi bermental instan dan bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan malas mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga etos kerja jadi lemah. Sarana tempat hiburan tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan” arena billyard, playstation, atau arena hiburan ketangkasan lainnya, hanyalah tempat bagi anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara percuma karena menarik perhatian dan waktu mereka yang semestinya diisi dengan lebih banyak untuk belajar, membaca buku di perpustakaan, berorganisasi atau mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih positif.
Peran pemuda yang seperti ini adalah peran sebagai konsumen saja, pemuda dan mahasiswa berperan sebagai “penikmat” bukan yang berkontemplasi (pencipta karya). Dapat ditambahkan disini persoalan NARKOBA yang dominan terjadi di kalangan generasi muda yang memunculkan kehancuran besar bagi bangsa Indonesia.
D. Peranan Sosial Mahasiswa
dan Pemuda di Masyarakat
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di
masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga yang lainnnya di masyarakat.
Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang
sedang menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah,
ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga
yang lain.
Secara tak
sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi dengan idiologi
baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi bermental instan dan
bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan malas mengatasi kesulitan,
hambatan dan proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga etos kerja jadi
lemah.
Sarana tempat hiburan tumbuh pesat bak “jamur
di musim hujan” arena billyard, playstation, atau arena hiburan ketangkasan
lainnya, hanyalah tempat bagi anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara
percuma karena menarik perhatian dan waktu mereka yang semestinya diisi dengan
lebih banyak untuk belajar, membaca buku di perpustakaan, berorganisasi atau
mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih positif.
Peran pemuda yang seperti ini adalah peran
sebagai konsumen saja, pemuda dan mahasiswa berperan sebagai “penikmat” bukan
yang berkontemplasi (pencipta karya). Dapat ditambahkan disini persoalan
NARKOBA yang dominan terjadi di kalangan generasi muda yang memunculkan
kehancuran besar bagi bangsa Indonesia.
Potensi-Potensi Generasi Muda :
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi
muda perlu dikembangkan adalah
a. Idealisme dan daya kritis
b. Dinamika dan kreatifitas
c. Keberanian mengambil resiko
d. Optimis dan kegairahan semangat
e. Sikap kemandirian dan disiplin murni
f. Terdidik
g. Keanekaragaman dalam persatuan dan
kesatuan
h. Patriotisme dan nasionalisme
i. Sikap kesatria
j. Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
Peranan mahasiswa dalam masyarakat:
Mahasiswa adalah kelompok pelajar yang bisa dikatakan sebagai golongan terdidik, karena mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi, di saat sebagian yang lain dalam usia yang sama masih bergelut dengan kemiskinan dan keterbatasan biaya dalam mengakses pendidikan, terutama pendidikan tinggi.
Mahasiswa adalah kelompok pelajar yang bisa dikatakan sebagai golongan terdidik, karena mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi, di saat sebagian yang lain dalam usia yang sama masih bergelut dengan kemiskinan dan keterbatasan biaya dalam mengakses pendidikan, terutama pendidikan tinggi.
Predikat tersebut tentulah
dapat disinonimkan bahwa mahasiswa merupakan kaum intelektual, yang mempunyai
basis keilmuan yang kuat sesuai dengan jurusan yang diambil masing-masing
mahasiswa, yang berarti kemampuan akademik mahasiswa dapat diandalkan sebagai
salah satu asset negara ini. Tetapi, mahasiswa juga merupakan sebuah
entitas social yang selalu berinteraksi dengan masyarakat dari segala jenis
lapisan, sehingga dalam hal ini mahasiswa pun dituntut untuk memainkan peran
aktif dalam kehidupan social kemasyarakatan.
Peranan
pemuda dalam masyarakat:
Masyarakat membutuhkan peran serta pemuda
untuk kemajuan bersama.
Pemuda adalah tulang punggung masyarakat. Generasi
tua memilki keterbatasan untuk memajukan bangsa. Generasi muda harus mengambil
peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala dan tekad
yang membaja serta visi dan kemauan untuk menerima perubahan yang dinamis
pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat. Sejarah membuktikan, bahwa
perubahan hampir selalu dimotori oleh kalangan muda. Sumpah Pemuda, Proklamasi,
Pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya diktator
Soeharto dari singgasana kepresidenan seluruhnya dimotori oleh kaum muda. kaum
muda pula yang selalu memberikan umpan balik yang kritis terhadap pongahnya
kekuasaan.
E.
Pola
Dasar Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda
Pola pembinaan dan
pengembangan generasi muda memiliki dasar seperti :
1. Pancasila
2. Undang-undang dasar 1945
3. Garis-garis Besar Haluan Negara
4. Sumpah Pemuda dan Proklamasi
5. Tata nilai ditengah masyarakat
1. Pancasila
2. Undang-undang dasar 1945
3. Garis-garis Besar Haluan Negara
4. Sumpah Pemuda dan Proklamasi
5. Tata nilai ditengah masyarakat
F.
Dua Pengertian Pokok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Dalam hal ini pembinaan dan
pengembangan generasi muda menyangkut 2 pengertian pokok yaitu:
·
Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan yaitu mereka
yang memiliki kemampuan dan dasar untuk dapat mandiri.
·
Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan yaitu mereka yang
memerlukan pengembangan untuk mengasah kemampuan dan belum bisa mandiri.
G.
Masalah-Masalah
Generasi Muda
·
Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul
pada saat ini antara lain:
Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.
Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.
·
Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda
terhadap masa depannya.
·
Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda
dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal.
·
Kurangnya lapangan kerja / kesempatan kerja
serta tingginya tingkat pengangguran /setengah pengangguran di kalangan
generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat
kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan
berbagai problem sosial lainnya.
·
Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan
bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda,
hal tersebut disebabkan oleh rendahnya daya beli dan kurangnya perhatian
tentang gizi dan menu makanan seimbang di kalangan masyarakat yang
berpenghasilan rendah.
·
Masih banyaknya perkawinan di bawah umur,
terutama di kalangan masyarakat daerah pedesaan.
·
Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi
perkawinan dan kehidupan keluarga.
·
Meningkatnya kenakalan remaja termasuk
penyalahgunaan narkotika.
·
Belum adanya peraturan perundangan yang
menyangkut generasi muda.
·
Kebutuhan Akan Figur Teladan
·
Sikap Apatis
·
Kecemasan dan Kurangnya Harga Diri
·
Ketidakmampuan untuk Terlibat
·
Perasaan Tidak Berdaya
·
Pemujaan Akan Pengalaman
H.
Potensi- potensi Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan adalah:
• Idealisme dan daya kritis
• Dinamika dan kreativitas
• Keberanian Mengambil Resiko
• Opimis dan kegairahan semangat
• Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
• Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
• Patriotisme dan Nasionalisme
• Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan adalah:
• Idealisme dan daya kritis
• Dinamika dan kreativitas
• Keberanian Mengambil Resiko
• Opimis dan kegairahan semangat
• Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
• Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
• Patriotisme dan Nasionalisme
• Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi
I.
Tujuan Pokok Sosialisasi
Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan)
yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
·
Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan
mengenbangkankan kemampuannya.
·
Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui
latihan-latihan mawas diri yang tepat.
·
Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai
dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada
masyarakat umum.
J.
Cara Mengembangkan Potensi
Generasi Muda :
·
Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang
dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
·
Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan
mengembangkan kemampuannya.
·
Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui
latihan-latihan mawas diri yang tepat.
·
Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai
dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada
masyarakat umumnya.
K.
Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan juga merupakan bimbingan eksistensial manusiawi dan bimbingan otentik, agar anak belajar mengenali jatidirinya yang unik, bisa bertahan hidup, dan mampu memiliki, melanjutkan mengembangkan warisan-warisan sosial generasi yang terdahulu.
Pendidikan juga merupakan bimbingan eksistensial manusiawi dan bimbingan otentik, agar anak belajar mengenali jatidirinya yang unik, bisa bertahan hidup, dan mampu memiliki, melanjutkan mengembangkan warisan-warisan sosial generasi yang terdahulu.
L. Pengertian Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara
pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan
tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen.
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2, yaitu:
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2, yaitu:
·
Perguruan
Tinggi Negeri
adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh Negara.
adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh Negara.
·
Perguruan
Tinggi Swasta,
adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta.
adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta.
M. Alasan
Untuk Berkesempatan Mengenyam Perguruan Tinggi
·
Sebagai kelompok masyarakat yang
memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang
masyarakat, karena adanya kesempatan untuk terlibat di dalam pemikiran,
pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam
masyarakat.
·
Sebagai kelompok masyarakat yang
paling lama di bangku sekolah, maka mahasiswa mendapat proses sosialisasi
terpanjang secara berencana, dibanding dengan generasi muda lainnya.
·
Mahasiswa yang berasal dari
berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi
sosial dan budaya.
·
Mahasiswa sebagai kelompok yang
akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan
prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan
generasi muda, umunya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan
lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya. Mahasiswa pada umumnya
mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh ke depan serta keterampilan
beroganisasi yang lebih baik dibandingkan dengan generasi muda lainnya.
DAFTAR ISI
Komentar
Posting Komentar