Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan
A. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk
adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya.
Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh besarnya kelahiran(Birth), kematian (Death), migrasi masuk (In Migration), dan migrasi
keluar (Out Migration). Penduduk
akan bertambah jumlahnya apabila terdapat bayi yang lahir dan penduduk yang
datang, dan penduduk akan berkurang jumlahnya apabila terdapat penduduk yang
mati dan penduduk yang keluar wilayah tersebut.
Secara umum
pertumbuhan penduduk di dunia di era globalisasi seperti sekarang ini,
banyak sekali masalah –masalah yang muncul di bebagai bidang. Problem yang akan
dihadapi akibat meningkatnya pertambahan penduduk adalah pangan, energi, dan
papan. Dari sisi kebutuhan pangan, setiap kenaikan jumlah penduduk akan
menaikkan pula ketersediaan pangan. Begitu juga energy, pertumbuhan penduduk
akan menyedot energy besar, sementara ketersediaan energi makin menipis. Tak
terkecuali masalah papan atau perumahan yang harus disediakan dalam jumlah
besar. Masalah ini tentunya akan berujung pada naiknya tingkat
pengangguran, kemiskinan, angka kriminalitas, dll. Sebenarnya banyak
sebab sehingga masalah ini bisa kian membesar.
1. Perkembangan
Penduduk di Asia
Asia Tengah
|
||
Tahun
|
Jumlah
Penduduk |
Laju Pertumbuhan
Per Tahun
|
1950
|
17.499.000
|
—
|
1960
|
24.103.000
|
+3.25%
|
1970
|
32.803.000
|
+3.13%
|
1980
|
40.952.000
|
+2.24%
|
1990
|
50.087.000
|
+2.03%
|
2000
|
55.047.000
|
+0.95%
|
2010
|
61.694.000
|
+1.15%
|
2013
|
64.370.000
|
+1.43%
|
Asia Timur
|
||
Tahun
|
Jumlah
Pend. |
Laju Pertumbuhan
Per Tahun
|
1950
|
666.249.000
|
—
|
1960
|
794.375.000
|
+1.77%
|
1970
|
983.980.000
|
+2.16%
|
1980
|
1.179.550.000
|
+1.83%
|
1990
|
1.379.415.000
|
+1.58%
|
2000
|
1.506.561.000
|
+0.89%
|
2010
|
1.593.571.000
|
+0.56%
|
2013
|
1.620.807.000
|
+0.57%
|
Asia Selatan
|
||
Tahun
|
Jumlah
Pend. |
Laju Pertumbuhan
Per Tahun
|
1950
|
492.799.000
|
—
|
1960
|
595.159.000
|
+1.91%
|
1970
|
744.785.000
|
+2.27%
|
1980
|
943.503.000
|
+2.39%
|
1990
|
1.191.647.000
|
+2.36%
|
2000
|
1.447.851.000
|
+1.97%
|
2010
|
1.681.407.000
|
+1.51%
|
2013
|
1.749.046.000
|
+1.32%
|
Asia Tenggara
|
||
Tahun
|
Jumlah
Pend. |
Laju Pertumbuhan
Per Tahun
|
1950
|
167.986.000
|
—
|
1960
|
214.941.000
|
+2.50%
|
1970
|
281.123.000
|
+2.72%
|
1980
|
356.606.000
|
+2.41%
|
1990
|
443.735.000
|
+2.21%
|
2000
|
524.410.000
|
+1.68%
|
2010
|
597.097.000
|
+1.31%
|
2013
|
618.793.000
|
+1.20%
|
Asia Barat
|
||
Tahun
|
Jumlah
Pend. |
Laju Pertumbuhan
Per Tahun
|
1950
|
51.216.000
|
—
|
1960
|
66.071.000
|
+2.58%
|
1970
|
85.940.000
|
+2.66%
|
1980
|
113.549.000
|
+2.83%
|
1990
|
148.239.000
|
+2.70%
|
2000
|
183.503.000
|
+2.16%
|
2010
|
231.671.000
|
+2.36%
|
2013
|
245.707.000
|
+1.98%
|
2. Penggandaan Penduduk
Dunia
Tahun
|
Jumlah Penduduk
|
Perkembangan Per Tahun
|
1830
|
1 Milyard
|
-
|
1930
|
2 Milyard
|
1%
|
1960
|
3 Milyard
|
1,7%
|
1975
|
4 Milyard
|
2,2%
|
1987
|
5 Milyard
|
2%
|
1996
|
6 Milyard
|
2%
|
2006
|
7 Milyard
|
2%
|
Menggunakan
interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua
kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua
titik tolak yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium,
menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat
sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak
mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam abad ini.
3. Faktor-Faktor Demografi
Yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
·
Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian dan faktor penghambat kematian.
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian dan faktor penghambat kematian.
·
Kelahiran
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran dan yang mendukung kelahiran
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran dan yang mendukung kelahiran
·
Imigrasi
Imigrasi apabila setiap
penduduk pindah ke kota dan mereka menjadikan ktp menjadi dua maka akan sulit
apabila di data tidak akan terpenuhi akan sulit mendata penduduk dengan data
pasti
4.
Rumus Tingkat Kematian Yang
Kasar
5. Rumus Tingkat Kematian Khusus
6. Angka kelahiran
Angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan bayi yang lahir dari
setiap 1000 penduduk per tahun. Angka kelahiran bayi dapat dibagi menjadi tiga
kriteria, yaitu:
·
Angka kelahiran dikatakan
tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun.
·
Angka kelahiran dikatakan
sedang jika angka kelahiran 20-30 per tahun.
·
Angka kelahiran
dikatakan rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun.
7. Migrasi
Secara
umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau
batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi
diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara)
ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Tinjauan
migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan
kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.Migrasi salah satu dari
tiga komponen dasar dalam demografi, Migrasi bersama dengan dua komponen
lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu
wilayah.
Berikut ini adalah akibat
yang muncul dari migrasi :
· Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
· Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
· Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan.
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
· Pencemaran Lingkungan.
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.
Macam-Macam
Migrasi dan Proses Migrasi
Berikut adalah macam-macam
migrasi :
- Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari
suatu negara ke negara lain.
- Imigrasi adalah masuknya penduduk ke dalam
suatu daerah negara
tertentu. - Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari
desa ke kota.
- Transmigrasi adalah perpindahan penduduk
antarpulau dalam suatu negara.
- Remigrasi adalah kembalinya penduduk ke negara
asal setelah beberapa lama berada di negara orang lain.
Proses Migrasi Penduduk
dari Asal ke Daerah Tujuan :
- Dalam memilih daerah tujuan para imigran
cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
- Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan
adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan
seseorang melakukan mobilitas penduduk
- Informasi yang positif dari sanak saudara,
kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting
dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
- Informasi yang negatif yang dating ari daerah
tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
- Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap
seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
- Makin tinggi pendapatan seseorang, makin
tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
- Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana
terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut
- Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu
daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
- Orang yang berumur muda dan belum berumah
tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia
lanjut dan berstatus kawin
- Makin tinggi pendidikan seseorang, makin
banyak melaksanakan mobilitas penduduk
Jenis
Struktur Penduduk
- Jumlah Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi,
Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi.
- Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk
adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya
yang dihitung jiwa per km kuadrat.
- Komposisi Penduduk : Merupakan sebuah mata
statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah
kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.
Bentuk
Piramida Penduduk
·
Piramida penduduk muda
berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan
jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada
jumlah kematian. Contoh Negara : India, Brazilia, Indonesia.
·
Piramida penduduk stasioner
atau tetap berbentuk granat
Bentuk ini menggambarkan
jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran
tidak begitu tinggi. Contoh Negara : Swedia, Belanda,
Skandinavia.
·
Piramida penduduk tua
berbentuk batu nisan
Piramida
bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila
dibandingkan dengan usia dewasa. Jika
angka kelahiran jenis pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan
penduduk. Contoh Negara : Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.
8.
Pengertian Rasio Ketergantungan
Rasio
Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun,
ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah
penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia
yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio
ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat
menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau
negara yang sedang berkembang. Semakin tingginya persentase rasio
ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung
penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan
tidak produktif lagi.
B. Kebudayaan
dan Kepribadian
1.
Pertumbuhandan
Perkembangan Kebudayaan Di Indonesia
·
Zaman Batu Tua
(Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan
peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita
kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi
kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa
Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar
ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan,
ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke
Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan
Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
·
Zaman Batu Muda
(Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian
untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan
dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk
mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka
perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda
:
· Mulai menetap dan membuat rumah
· Membentuk kelompok masyarakat desa
· Bertani
· Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China
ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi
dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu
yang terbuat dari bahan perunggu.
2. Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
·
Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau
Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan.
Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa.
Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan
Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat.
Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh
dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme
masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni
bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti
tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa
Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan,
Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
·
Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada
abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang
meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia
berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak
secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah
negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit
yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah
Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara
Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di
Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang
dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota
pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah
yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh
yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya
Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr
Kalimantan.
C.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga
memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa
Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik
Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa
Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut
dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul
bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama,
dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku
berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh,
dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu
penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan
tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai
buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli
yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam
penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju
kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru
kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta
mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
http://jembatan4.blogspot.com/2013/09/definisi-pertumbuhan-penduduk.html
http://gilangloilatu.blogspot.com/2014/10/pertumbuhan-penduduk-dunia-dan-asia.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_benua_menurut_jumlah_penduduk
http://mahfudin713.blogspot.com/2013/10/v-behaviorurldefaultvml-o_20.html
https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/perkembangan-dan-penggandaan-penduduk-dengan-tabel/
Komentar
Posting Komentar